Masih Saja Tentang Kamu

Dear bocah
dibahu kanan sang entah,

Sudah memasuki hari ke-sembilan, dan aku kembali terkejut oleh kabar dari kamu di hari ke-delapan.
Aku tidak mau bermimpi apa-apa soal, kehadiranmu yang cukup menyadarkan pagi ku yang sudah terbiasa tanpa kamu, walau hujan rindu mendadak turun dengan derasnya pagi tadi dalam setengah sadarku membalas pesanmu.

Mungkin, jika tukang pos yang mengirimkan surat-suratku ini mengeluh,itu karna satu-satunya penerima dari surat-suratku sampai hari ini masih saja kamu dan kamu lagi, aku tidak perduli.

Bocah...
Ada banyak kata yang ingin sekali aku sampaikan padamu, tentang kehilangan yang tidak tau sampai kapan aku biarkan tanpa bisa berbuat apa-apa selain menuliskannya dalam kekosongan-kekosongan waktu yang seharusnya kuhabiskan bersama kamu.
Namun aku cukup tau diri, untuk tidak memastikan keadaanmu tiap waktu seperti kata sahabatku, dan untuk tidak mencoba berjuang lagi untuk kamu seperti kata teman temanku, kenapa? karna aku tidak ingin menjadi seorang pencuri yang menelusup kedalam rumah kita lalu mendiaminya, aku tidak akan menyusup ke rumah kalian :)

Beberapa aksara yang berkali telah aku susun rapi sepanjang malam untuk kamu, seakan tidak ingin mengusik pilihanmu, walau sebenarnya aku sangat yakin, kamu tidak benar benar puas dan bahagia dengan jalan yang kamu jalani saat ini, jikapun benar, tidak perlu dihiraukan, aku hanya berkomentar...

Sebenarnya surat ke-sembilan tidak hanya sampai disini, namun sekali lagi bahagiamu yang walaupun untukku hanya semu itu, mengurungkan beberapa kalimat lagi untuk hadir..
Mungkin aku lanjutkan esok hari, jika kata kata yang tadi sempat ada, masih ingin hadir lagi.

sekian....


yang pernah berjanji tidak meninggalkanmu,
Aku

Kuta, 9 Februari 2014, 1:25 am

Tidak ada komentar:

Posting Komentar