Sajak Kesepian

dalam lamun, aku melihat lagi perempuan yang menangis pada sepasang mata malam itu..
.
  mungkin rindu, atau bisa saja terlalu biru.
 
   Kamu, bait-bait kehilangan
   yang merindukan keberadaan..
   ketiadaan yang kelak kekal
   pada tubuh sajak-sajak kesepian.
.
.
ini....sajak ini dituliskan
oleh karma dipelukan
lagi lagi bukan tentang kamu
tapi mengenai pagi yang terlalu dini
juga malam yang sangat larut
hanya untuk secangkir kopi
supaya tidak ada lamun lelap lagi
juga perempuan yang menangis pada sepasang mata malam itu.

Nusa Dua, 25 September 2016, 11:35 PM