Untuk Kalian

Ada masa, dimana kamu akan terjebak dalam keraguan
yang diciptakan oleh kelihaianmu sendiri tentang menemukan bahagia..
Keengganan yang kau paksakan dengan dalih 'bagaimana lagi'
agar dapat diterima oleh sepenuhnya akal sehat, hati dan perasaan terdalammu.
Lalu perlahan membiasakan diri untuk hidup di dalamnya
dan berusaha menikmatinya sampai benar-benar terbiasa,
sebab sudah terjadi dan lagi-lagi 'bagaimana lagi' menjadi tersangka olehmu.

Terima kasih Tuhan Yesus, imanku kepada-Mu lebih besar dari akal sehat,
hati maupun perasaan terdalamku.
Doa terdalam untuk mereka yang belum mampu menang atas diri sendiri
dan tidak mengandalkan Engkau, ya Tuhan.

~prs
Untuk kalian.

Denpasar, 13 Oktober 2015, 12:30 AM

Terserah

aku tak lagi tau bagaimana menulis dengan hati..
berbicara pada hati tentang hari-hari,
atau membincangkan hari saat pagi.
aku tak tau ...

aku tak ingin tau pagi yang membangunkanmu,
atau bagaimana kau terbangun untuk berlari.
juga aroma dress mu yang kusuka.
aku tak ingin tau ...

yang ku tau,
dan aku ingin tau ...
kemana tulisanku akan pulang?
pagi ini akan ku buang,
untuk tertawaan beberapa orang ...
ya ... memang begitu adanya, terserah ...


Teuku Umar, 11 Agustus 2015, 12:45 AM

Mataku Bercerita

selamat malam untuk kedua mata..
lelah yang tak punah,meragu pada kedua bola mataku

beberapa waktu lagi pagi kembali,
namun sisa sisa kepergiannya masih termangu disini..
ia tak benar benar hilang sejak siang datang menggantikan,
sesaat,tak akan sampai tersesat.

aku menemukan syair,
mataku memahatnya pada tiap pandang kosong
disudut sudut jalan yang sempat kulalui.

akankah pagi menghapusnya jika ia kembali?
seperti mimpi yang pernah kami kelabui,
mataku tak pernah paham...semua terlalu cepat.
tapi aku mengerti,bagaimana lelah ingin menyudahi,
tertidur dan tak ingin jumpai pagi.

denpasar, 15 juli 2015, 02:19 AM

Hari Kemenanganmu

Malam yang tak juga larut
pagi segra datang
dan sisa kalut masih terbawa.

usahaku tampak sia-sia untuk segera mengakhiri hari ini,ketika beberapa kisah akhirnya kembali menari-nari didalam kepalaku.
kisah yang semoga,seharusnya setelah hari ini,sudah tidak berwujud apapun.
apa yang lebih baik dari mengikhlaskan kepergian?

aku akan melantunkan doa-doa bahagia,untuk kalian yang kubanggakan.
bocah peragu yang sempat kucintai sepenuh hati dan pergi tak kembali,
juga pria asing yang menggantikan peranku dalam cerita yang tak pernah kutuliskan.

untuk bocah, selamat berbahagia.
jadilah kebanggaan untuk mereka yang bangga memilikimu.
semoga pagimu tak lagi gundah,dan malam malam tak lagi sepi untukmu.

aku,peragu yang selalu optimis,tak yakin jika ini akan jadi tulisan terakhir tentangmu,tapi aku tau ini harus disudahi,seperti seharusnya.
sepertimu yang pada akhirnya berhasil mengakhiri pencarianmu dan memenangkan keinginanmu.

pagi akan mati,dan sisa sisa ketiadaan pun pergi seiring berakhirnya malam ini.
malam kemenanganmu.


dari pagi yang yakin untuk pergi,
aku.

Denpasar, 19 April 2015, 01:06 AM

Nyepi 21 Maret 2015

Kita dan malam malam kemarin,punya mimpi yang tak diketahui pagi dan hari ini


Kuta Hill, 22 Maret 2015, 12:25 AM

Seperti Doa

Kepada Bapa
di
Tempat yang Maha Tinggi


Bapa,terimakasih untuk berkatMu yang luar biasa sepanjang 25 tahun ini, terimakasih untuk keluarga yang kusayangi.
Aku bersyukur mempunyai Bapa seperti Engkau,tak sedetikpun Kau biarkan aku berjalan sendiri,aku tak pernah jatuh sampai tergeletak,Engkau selalu menopangku.

Tuhanku,siang ini aku menyerahkan kelemahanku kedalam KuasaMu,lancarkan aktifitasku hari ini,Bapa.
Semua pergumulan yang kuhadapi,akan kulewati bersamaMu,karna kutahu Engkau Allah yang besar,lebih besar dari apapun yang kuhadapi saat ini.
Ajar aku selalu berserah hanya padaMu,Bapa.
Engkau sumber kuatku,segenap hatiku milikMu.

dari anakMu yang Kau kasihi,
aku


kuta, 09 Februari 2014, 04:00 PM

Ini Untuk Kamu

Kepada bocah
di
pelukan sang entah


Halo bocah,selamat hari minggu
Bagaimana kabarmu minggu ini? semoga selalu bahagia.
Semalam aku bertemu seorang teman,tak tahan,aku menanyakan tentangmu,
dan seperti biasanya,aku yang suka mencari-cari tau tentangmu dan berakhir dengan kalut.

Entah bahagia atau apa yang ku rasa,ketika mendengar kabar yang pastinya bahagia untukmu :)
aku sudah menduga sebenarnya,jadi cukup tabah untuk mendengar selengkapnya,cukup dan tabah.
Aku membayangkan jika aku yang ada disana,membagi bahagia bersamamu,bermimpi banyak untuk hari depan,bersama kamu bocah. Betapa bahagianya jika itu yang terjadi..jika..

Bocah,ketahuilah,aku sangat bahagia jika engkau berhasil meraih keinginanmu yang kutau kau damba dambakan,walau juga akan sangat pedih untuk ku :)

Aku selalu mendoakan yang terbaik untukmu,pilihanmu ataupun maumu,juga takdirmu.
Bocah,selamat bahagia ya..

dari kemarin tak datang lagi,
aku


kuta, 08 Februari 2015, 05:01 PM

Januari

Kepada januari,
di
Waktu yang sudah lewat


Untuk januari,yang mungkin sedang santai,menunggu lembar baru untuk dituliskan lagi.
Bulan yang akan selalu ku nantikan,penuh kejutan dan sungguh menantang,
aku mencintai aroma hujan sepanjang perjalananmu,januari..melegakan kehilangan yang pasti ada saat bersamamu, walau tentu akan datang hal baru nanti nya.

januari,mungkin kehilangan yang sempat kualami,tidak ada apa-apa dibanding dengan kehilangan-kehilangan lain yang kau saksikan tiap tahun,itu mengapa aku mengagumi mu yang selalu kembali setelah ditinggalkan dalam tiga puluh satu hari saja. kau selalu hadir sebagai pribadi baru,tak membawa luka luka tahun sebelumnya saat datng lagi.

tentang permulaan,semua tau kalau kamu lah yang paling awal dari bulan lain.
Aku akan selalu mengingatmu januari,bagaimana kau hadir dan memulai cerita yang tak akan pernah kulupa,walaupun aku sudah dilupa untuk saat ini :)
kau tau,namamu akan selalu kujadikan inisial kebahagiaanku yang sudah pudar,agar selalu kukenang.

aku berencana membuatkan satu perayaan khusus,bersamamu merayakan permulaan yang banyak kau saksikan,semoga saat kau datang lagi tahun berikutnya,rencanaku ini segera terwujud.
terimakasih januari,sempat membuatku merasa sangat bahagia,walaupun semua tentangmu akan menjadi kenangan pilu untuk kuingat-ingat,namun aku tetap bersyukur sempat kau berikan tempat,pada hari kedelapan,tepat...


dari delapan mu yang semu,
aku


kuta, 06 Februari 2015, 05:25 PM

Tidak Sesegera Kesudahan Kita

kepada bocah,
di
pelukan sang entah

Dear kamu,
halo bocah,tak tau bagaimana kabarmu,kuharap selalu ceria.
kemarin sepulang dari kerja,aku istirahat sambil menunggu jam makan malam..lalu aku mimpi,entah tapi aku mengenal tempat itu,beranda rumah yang khas,dan orang orang sekitar yang tak asing bagiku,terutama kamu,ya..kamu ada disitu dalam mimpi ku.

sampai pagi ini,bocah,dengan sangat jelas aku masih mengingat aroma pelukmu,tenangnya senyum mu dalam tiap canda kita,bahkan irama bicaramu masih sangat jelas dan berwarna dalam seisi kepala ini. aku tak tahu bagaimana kamu begitu melekat dalam ingatanku,aku tak pernah benar benar tau bagaimana saat itu kamu menanamkan cinta dalam kepalaku yang menumbuhkan akar sampai ke hati ini,dan aku tak pernah mampu memangkasnya sampai benar benar habis.

sekarangmu,yang mungkin sangat kau banggakan dalam hati..mungkin akan menjadi selamamu nantinya,aku akan turut senang jika mendengarmu sangat bahagia nanti,walaupun tak langsung kudengar dari suara sejukmu,bahkan mungkin hanya dari keahlianku untuk mencari tau apapun yang aku ingin tau..haha..

kalau saja nanti kita bertemu dalam satu keadaan tak terduga,aku yang dulu teramat menyayangimu,ingin sekali memelukmu erat :)
aku sangat merindukanmu,bocah....

..
...
...

tapi mungkin,aku tak akan membuat keadaan tak terduga itu nantinya makin tak karuan.

bocah,jangan lupakan kita ya,jika nanti kamu bahagia dengan sekarangmu ini. aku harap kamu menyediakan tempat khusus untuk menyimpan kita,dimanapun dalam hatimu,jangan letakkan dalam kepalamu,supaya ia tak hilang bersama ingatan lain mu saat menua dan tak lagi mengenali sosok ku nanti.

dari pagi yang tak berkesudahan tentangmu,
aku


kuta, 05 Februari 2015, 12:12 PM

Tentang 2007 Terbaik Ku

Kepada bintang kecil,
di
duniamu
yang tak sanggup kusinggahi.

Teruntuk adek,ini janjiku kemarin,surat di hari dengan tema khusus untuk kamu.
Delapan tahun berlalu,tapi aku masih sangat jelas mengingat pertemuan kita saat itu,sejak bertemu kamu,aku memulai perjalananku dalam dunia baru sampai hari ini.

Bintang kecil,ingatkah kamu? Setelah pertemuan pertama itu,kita selalu menghabiskan malam via telfon,mengagumi bintang yang menerangi malam malam ku dan kamu.
Kamu berada di ujung barat,dan aku di ujung selatan..namun bintang terang,dan bintang baris tiga kesukaan kita itu selalu membuat kita merasa bersebelahan saat memandangnya.

Aku masih ingat kita menggebu untuk berjumpa dalam tiap kesempatan,saat itu di blimbingsari,aku tak akan lupa masa masa itu. Bagaimana kegelisahanmu tiap kita mengikuti ceramah,mencorat coret kertas untuk menghilangkan entah rasa bosan atau gugup,haha..aku tak akan lupa gambar mu saat itu.

Delapan tahun,tak pernah benar-benar terjadi hubungan yang berarti antara kita :)
Kupikir,semua ini salahku,yang terlalu banyak meragu dalam tiap kesempatan..aku minta maaf,untuk sekian tahun yang mungkin untukmu sia-sia saat itu.
Namun apa yang kita jalani saat ini,entah masing-masing atau apapun yang tersisa antara aku dan kamu,aku ingin kamu tau,masih selalu ada tempat untuk kita disini,dimana malam malam tak pernah menyembunyikan cerita kita dulu,diantara bintang baris tiga,ataupun pada sinar bintang kecil kesukaan kita.

Adek,saat beberapa waktu lalu,kamu bilang akan pindah ke surabaya bersama keluarga,disitu aku merasa sedih,aku membayangkan kita akan semakin jarang berjumpa dan semakin jauh pula tercipta jarak dalam bentuk apapun antara aku dan kamu.

Kamu,adalah alasan aku bersyukur sampai hari ini,peranmu lebih dari cukup dalam beberapa tahun kebelakang untukku. Aku harap,kita punya kesempatan untuk mengenang pertemuan kita dulu,atau sekedar meluapkan apa yang tak sempat kita wujudkan sampai sekarang.
Setidaknya sebelum kamu benar benar beranjak dari sini :)

Satu lagi, aku masih menyimpan foto pemberianmu dulu,aku suka kalimat yang kau tulis pada bagian belakangnya,semoga kamu masih ingat ;)


Dari warna hijau kesukaanmu,
Aku

denpasar, 04 Februari 2015, 05:38 PM

Bintang Kecil

Kepada bintang kecil,
di
duniamu
yang tak sanggup kusinggahi

halo adek,bintang kecil yang selalu mengindahkan langit malam.
surat di hari kelima ini buat kamu.
kamu yang sedah beberap tahun tak juga pergi dari malam malam dalam kepalaku,
entah..tapi kamu selalu punya tempat khusus dalam tumpukan kenang.

aku masih ingat,pertemuan kita yang seperti ftv dulu,ya..aku selalu ingat itu.
modusku yang setumpuk untuk berkenalan dengan wanita bertubuh mungil (tapi aku lebih mungil),
yang malam itu tampak lebih menarik dari segalanya buatku.
kamu menggunakan kaos kaki dengan motif tengkorak imut yang menurutku sedikit tengil,tapi setidaknya selalu mengingatkan padamu.

ini surat pertama untuk kamu dalam program #30harimenulissuratcinta tahun ini,
jika kmu menemukannya dan membaca nya,aku harap kamu akan menyimpannya untuk suatu hari nanti mengingatkanmu kalau ada aku yang teramat bangga mengenalmu.

Akan kulanjutkan surat ini besok,dengan satu tema khusus yang memang sudah ku-khusus-kan untuk kamu.

sampai jumpa di halaman berikutnya,


dari bintang baris tiga kesukaan kita,
aku

ruang studio, 03 Februari 2015, 05:40 PM

Untuk Kekasihku

Kepada sayang,
perempuanku yang kukasihi.

Aku mencintaimu hari ini dan esok hari seperti kemarin.
Lusa,aku akan mencintaimu lagi,dan berlanjut di hari berikutnya.
Tentang waktu yang tak selalu hadir untuk kita,aku minta maaf dan terimakasih banyak untuk ngambek mu yang sabar meghadapi ego ku.
Aku sayang kamu,semoga Tuhan yang tak berhenti menyayangi kita,akan memberikan keabadian pada cerita yang kita jalani sampai hari ini.

Sayang,jujur aku tak akan berjanji banyak untuk kita,aku cuma berusaha melakukan yang terbaik.
Semoga,
Semoga isi kepalaku yang tak pernah kau temukan ini tidak berlaku sesuka nya suatu hari nanti.

Terimakasih sayang,


Yang mencintaimu,
Aku


Kuta, 02 Februari 2015, 08:25 AM

Maaf Terlalu Merindukanmu

Kepada bocah,
di
pelukan sang entah

hai kamu,
ini surat di hari ketiga program #30harimenulissuratcinta ku yang masih untuk kamu,
iya masih untuk kamu :)

hari sabat,aku selalu punya cara untuk merindukan kamu di hari istirahat ini.
hari dimana seharusnya kuawali dengan ucapan happy sunday dan emoticon kecup,hanya untuk kamu..ya,seharusnya..

banyak hal yang ingin sekali aku ceritakan,tentang mimpi mimpi yang ingin kulalui bersama kamu,bagaimana beberapa diantaranya sudah kulalui,namun tanpa kamu :)
juga tentang beberapa hal lucu yang menurutku akan membuka tawa pada bibir indahmu yang kurindukan tapi tak lagi pernah kudapati.

kamu tau? saat menulis surat ini,aku sedang di bandara,mengantar teman..aku sangat suka tempat ini,ya,bandara..
di tempat ini,aku belajar mengikhlaskan kepergian,banyak yang akan merasakan kehilangan disini,untuk waktu singkat maupun waktu yang cukup lama,aku tak merasa sendiri dalam hal kehilangan jika ada disini.

bocah,jika saja masih ada alasan untuk bertemu,aku ingin sekali terwujud malam ini,terakhir,janji :)
sayangnya tidak ada alasan untuk itu,saat ini..
semoga nanti,entah suatu hari,aku percaya alasan itu akan membawa rupamu yang sempat kubanggakan,ada dihadapku...dalam situasi apapun..

program ini masih panjang,akan ada surat surat berikutnya untuk kamu,masih akan ada...
aku pulang dulu,bocah..


dari kaki yang tak pernah beranjak,
aku

bandara, 01 Februari 2015, 01:15 PM

Pagi Pertama

kepada bocah,
di
pelukan sang entah

pagi ini aku menikmati kopi pertama dibawah cerahnya langit,
ini selalu kujadikan ritual khusus untuk mengingat kamu,
dimana kopi dan langit,selalu jadi yang paling setia..
mereka saksi kebahagiaan sekaligus kehilangan dan kesedihan.
aku selalu ingin tau kabarmu,walaupun sebenarnya tak perlu,
selalu ingin tau bagaimana senyum mu di setiap pagi.

surat pertamaku di #30harimenulissuratcinta tahun 2015 ini untuk kamu.
kamu yang menyelamatkanku dari kenyamanan bertahun tahun,
yang juga akan menyita kepalaku entah sampai kapan.

kutunggu mimpi buruk dari sekarangmu,mimpi yang seharusnya untuk kita itu.
sambil menikmati kopi tiap pagi,dan menjalani kesibukanku yang tak kau toleransi sampai saat itu.

aku masih membawa kamu dalam bait bait doa ku,semoga apa yang kamu jalani adalah apa yang kutau menjadi mimpimu dan harapan harapanmu,maaf jika aku tak lagi terlibat,namun aku yang akan paling bahagia sebelum senyummu berakhir nanti.


dari pagi yang tak mengenal jarak,
aku


beranda pagi ini, 30 Januari 2015, 11:15 AM