Hari Kemenanganmu

Malam yang tak juga larut
pagi segra datang
dan sisa kalut masih terbawa.

usahaku tampak sia-sia untuk segera mengakhiri hari ini,ketika beberapa kisah akhirnya kembali menari-nari didalam kepalaku.
kisah yang semoga,seharusnya setelah hari ini,sudah tidak berwujud apapun.
apa yang lebih baik dari mengikhlaskan kepergian?

aku akan melantunkan doa-doa bahagia,untuk kalian yang kubanggakan.
bocah peragu yang sempat kucintai sepenuh hati dan pergi tak kembali,
juga pria asing yang menggantikan peranku dalam cerita yang tak pernah kutuliskan.

untuk bocah, selamat berbahagia.
jadilah kebanggaan untuk mereka yang bangga memilikimu.
semoga pagimu tak lagi gundah,dan malam malam tak lagi sepi untukmu.

aku,peragu yang selalu optimis,tak yakin jika ini akan jadi tulisan terakhir tentangmu,tapi aku tau ini harus disudahi,seperti seharusnya.
sepertimu yang pada akhirnya berhasil mengakhiri pencarianmu dan memenangkan keinginanmu.

pagi akan mati,dan sisa sisa ketiadaan pun pergi seiring berakhirnya malam ini.
malam kemenanganmu.


dari pagi yang yakin untuk pergi,
aku.

Denpasar, 19 April 2015, 01:06 AM