Kepada Kamu

Dear bocah,
di bahu kanan sang entah

Kabar darimu sudah tidak lagi menjadi sarapan atau dongeng sebelum tidurku.
Tak mengapa,aku mulai terbiasa.

Seperti pagi pagi sebelumnya,aku masih bersama nafas dan pandangan terbaikku untuk berbagi,walaupun aku mengakui topik utamanya terkadang masih seputar kejanggalan sepeninggalanmu.

Aku ingin membagi tentang kejanggalan ini denganmu,walau hanya singkat melalui tulisan yang belum pasti akan kamu baca.

Tadi malam,aku menghabiskan hari jumat dengan beberapa kumpulan teman teman, aku ingin tertawa terus, hanya itu keinginanku sejak bangun pagi sekali lagi tanpa kamu kemarin.

Sebenarnya aku ingin memelukmu sangat erat saat menulis surat ini,namun semua keinginan akan kusampaikan di surat surat berikutnya.

Pondok Asri, 1 Februari 2014, 04:58 am

Renung Waktu Pagi

Waktu saja tidak dapat mengeja kita dengan jelas...
Bahkan pagi yang begitu jujur pun ragu jika benar benar pernah ada kita...

Jimbaran, 30 Januari 2014, 10:22 AM

Malam Sekalipun Siang

Mungkin siang tanpa matahari lebih baik
sebab sinar mentari menyingkap semua yang ditutupi
oleh malam-malam kemarin
dengan rapi penuh cinta,
Saat malam dilarut cinta
terang menumpuk jutaan sayang tutupi mendung
hingga tiba waktunya
hujan turun di setiap langkah malam,
Siang atau malam tidak beda
selama kejujuran selalu mati untuk keduanya
pagi pun tak lebih pembanding senja
tidak ada lagi waktu untuk kita



Studio HRRB, 27 Januari 2014, 03:37 PM