Teruntuk Feb

Dear Februari,

Apa kabarmu? bulan penuh cinta, yang selalu dihinggapi kenangan-kenangan, juga harapan dan tak jarang ada air mata. Aku selalu menunggu saat seperti ini, bertemu engkau, Februari.

Tadi malam, tak sedetikpun kusadari engkau tiba. Aku terlalu asik dengan waktu-waktu terakhir sebelum hujan. Feb, ketahuilah, hujan yang sesekali turun, tak sedikitpun menghapus apa yang digoreskan waktu. Sebab waktu adalah kuncian, ia mampu menghias pertemuan dengan sempurna, hingga menutup lembaran akhir tanpa alasan.

Feb, kita memulai dari sini, sampai saatnya kita terpisah lagi, aku tak harapkan banyak, namun kejutanmu yang kurindukan, semoga kutemui nanti. Aku akan menuliskan kepadamu, tentang hari-hari dan waktu-waktu yang menghiasi perjalanan kita, perjumpaan yang tak ingin kita akhiri, sebab kita sama-sama tau kalau ini akan dan pasti berakhir, tanpa kita akhiri.

yang teramat merindukanmu,
aku.


Jimbaran, 01 Februari 2016, 03:36 PM