Maaf Terlalu Merindukanmu

Kepada bocah,
di
pelukan sang entah

hai kamu,
ini surat di hari ketiga program #30harimenulissuratcinta ku yang masih untuk kamu,
iya masih untuk kamu :)

hari sabat,aku selalu punya cara untuk merindukan kamu di hari istirahat ini.
hari dimana seharusnya kuawali dengan ucapan happy sunday dan emoticon kecup,hanya untuk kamu..ya,seharusnya..

banyak hal yang ingin sekali aku ceritakan,tentang mimpi mimpi yang ingin kulalui bersama kamu,bagaimana beberapa diantaranya sudah kulalui,namun tanpa kamu :)
juga tentang beberapa hal lucu yang menurutku akan membuka tawa pada bibir indahmu yang kurindukan tapi tak lagi pernah kudapati.

kamu tau? saat menulis surat ini,aku sedang di bandara,mengantar teman..aku sangat suka tempat ini,ya,bandara..
di tempat ini,aku belajar mengikhlaskan kepergian,banyak yang akan merasakan kehilangan disini,untuk waktu singkat maupun waktu yang cukup lama,aku tak merasa sendiri dalam hal kehilangan jika ada disini.

bocah,jika saja masih ada alasan untuk bertemu,aku ingin sekali terwujud malam ini,terakhir,janji :)
sayangnya tidak ada alasan untuk itu,saat ini..
semoga nanti,entah suatu hari,aku percaya alasan itu akan membawa rupamu yang sempat kubanggakan,ada dihadapku...dalam situasi apapun..

program ini masih panjang,akan ada surat surat berikutnya untuk kamu,masih akan ada...
aku pulang dulu,bocah..


dari kaki yang tak pernah beranjak,
aku

bandara, 01 Februari 2015, 01:15 PM

Pagi Pertama

kepada bocah,
di
pelukan sang entah

pagi ini aku menikmati kopi pertama dibawah cerahnya langit,
ini selalu kujadikan ritual khusus untuk mengingat kamu,
dimana kopi dan langit,selalu jadi yang paling setia..
mereka saksi kebahagiaan sekaligus kehilangan dan kesedihan.
aku selalu ingin tau kabarmu,walaupun sebenarnya tak perlu,
selalu ingin tau bagaimana senyum mu di setiap pagi.

surat pertamaku di #30harimenulissuratcinta tahun 2015 ini untuk kamu.
kamu yang menyelamatkanku dari kenyamanan bertahun tahun,
yang juga akan menyita kepalaku entah sampai kapan.

kutunggu mimpi buruk dari sekarangmu,mimpi yang seharusnya untuk kita itu.
sambil menikmati kopi tiap pagi,dan menjalani kesibukanku yang tak kau toleransi sampai saat itu.

aku masih membawa kamu dalam bait bait doa ku,semoga apa yang kamu jalani adalah apa yang kutau menjadi mimpimu dan harapan harapanmu,maaf jika aku tak lagi terlibat,namun aku yang akan paling bahagia sebelum senyummu berakhir nanti.


dari pagi yang tak mengenal jarak,
aku


beranda pagi ini, 30 Januari 2015, 11:15 AM