Maaf

Tentang luka, pembunuh tanpa ampun.

Dia ada oleh waktu, dan kumpulan alasan.

Cinta yang paling hebat sekalipun, mati ditangan luka.

Rindu yang menggebu, tak bernafas olehnya.

Peluk hangat yang menenangkan, diserakkan begitu saja.

Mimpi...apalagi mimpi....bisa apa, jika luka membangunkan nya untuk menghadap mati.

Dan hati...tempat itu semua bermukim...luka terbiasa meremukkannya tanpa sisa.



maaf..
aku membuatkan luka untuk kamu.



Jimabaran, 01 Maret 2016, 12:10 PM

Pengakuan (Sebuah Doa)

Bapa,

Terima kasih, untuk penyertaanMu yang luar biasa dalam tiap langkahku..
Tak sedikitpun Kau tinggalkan aku..

Malam ini, aku menuliskan kepadaMu, pengakuanku..
Kesalahan yang aku lakukan, keraguanku pada MahakuasaMu.

Bapa yang baik,
Engkau mengetahui segala sesuatu sebelum terpikirkan olehku,
Namun aku menutup mata akan itu, dan menyangkal nya dengan sadarku.
Hati yang sejak awal kuserahkan padaMu, yang dengan penuh kasih Kau jadikan utuh,
aku berjanji padaMu untuk setia..saat itu.
Namun kesalahanku, sedikit demi sedikit kucuri hatiku dariMu untuk kunikmati, kuberikan cinta dalam hati untuk dunia, dengan hati yang Kau rawatkan untukku...membalutnya dengan puisi, mencoba merawatnya dengan pelukan semampuku, mempersiapkan mimpi mimpi dengan caraku, menciumnya 5 kali pada tiap kesempatan...aku mengandalkan sekali hati yang kucuri dari Engkau, Bapa yang Maha Pengampun....

Hingga lagi-lagi pencobaan datang, duniaku beranjak dengan luka, lalu apa? Hati yang kucuri dari Engkau, terguncang disini, di duniaku, lalu kawanan sakit, gerombolan luka dan kecewa kembali menikmatinya, hati yang tak lagi pada Engkau seutuhnya ini. 
Aku kembali jatuh pada kesalahan yang sama, terluka bersama hatiku dalam dunia, tanpa ampun.

Namun Engkau, Bapa yang penuh kasih, Bapa yang daripadaMu kucuri hatiku...
Engkau tetap menahan bahuku hingga aku tak tergeletak dalam dunia...
Aku malu padaMu, Bapa..Kau tak meninggalkanku sekalipun aku mencurangi Engkau, Bapa..
Ampuni aku yang mencuri kemuliaanMu, Bapa..
Aku berserah padaMu, Bapa..untuk kesekian kali..
Tak ada kasih yang seperti Engkau, tak satupun di dunia ini..Engkau kekuatanku, Bapa..
Kubawa kembali padaMu, hati yang kurusak sendiri..kupercayakan lagi padaMu, Bapa..
Mohon kuatkan imanku, Bapa, supaya hatiku selalu ada padaMu saja..
Aku tak mau lagi bertemu sakit, menyapa luka atau say hi pada kecewa yang ditawarkan dunia.
Hatiku milikMu, Bapa..
Amin.


Teuku Umar, 01 Maret 2016, 01:10 AM

Tak Perlu Judul, Percuma

Kemarin, muram tak secerah ini
Kemarin, diam tak segelap ini
Kemarin, percuma..
Waktu itu, aku tidak disitu
Waktu itu, disana tak nampak hadirku
Waktu itu, percuma..

Puisi yang terbaca dari sudut-sudut keraguan,
Juga kata-kata yang hadir seadanya, kemarin, waktu itu, percuma..

Aku tau, cinta terlalu pagi untuk rindu yang masih liar..
Juga puisi, barisan kebohongan dari ragu yang kabur tiap malam..
Baik cinta maupun puisi, kemarin, waktu itu, percuma..

Ada yang acuh, kemarin..
Juga ada yang menunggu, waktu itu..
Ada lagi yang bercinta, kemarin..
Tapi ada yang tak mau tau, waktu itu..
Juga ada yang diam tak mengerti, kemarin..
Padahal ada yang bertahan, waktu itu..
Kemudian ada yang mencoba, kemarin..
Dan ada yang berjuang, waktu itu..
Namun ada yang tak disitu, kemarin..
Sampai ada yang pergi, waktu itu..
Lagipula ada yang terbiasa, kemarin..
Walaupun ada yang lelah, waktu itu..
Tetap ada yang menangis, kemarin..
Ada yang mati, waktu itu..
Percuma..

Lalu seakan paling kehilangan, puisi bertebaran disudut jalan, memungut kata demi kata dari kemarin, untuk tampil waktu itu, percuma..

Kamu tau? Kemarin, waktu itu, percuma..
Ini bukan hal kemarin, atau tentang waktu itu, tapi ini percuma..

Iya maaf.

Denpasar, 21 Februari 2016, 02:31 AM

Sajak Percuma

Sayang,
kita mencinta untuk saling memunggungi..
salahku, ialah jatuh cinta pada matamu, sementara rindu menunggu di dadamu..

Sentak kau pergi berbekal luka..aku tersumbat malam tanpa pelukmu.
gulingkan mimpi mimpi dari atas sana, supaya jatuh membenam peluh amarahmu..juga harapku bahagiakan keningmu,agar karam di satu senja.

Lalu kita akan lahir pada waktu berbeda..
engkau dengan perjalananmu, ditemani sampai rindu tak punya waktu..
sedang aku bersama kesibukanku, pergi tak batas waktu..
bersua tanpa tatap atau bercakap tak bicara, tanpa rasa..disudut resto cepat saji, kemudian saling lupa.

~prs


Denpasar, 18 Februari 2016, 12:17 AM

Jatuh Hati Pada Waktu

Kepada kamu,
waktu yang datang tanpa pemberitahuan.

Pertama, aku ingin mengucap terima kasih, untuk semua yang terlewat juga apapun yang akan teringat.
Waktu, tak satupun yang tau bagaimana rapihmu membawa kejutan, bisa saja berisikan harap, luka atau hal-hal unik lain..seperti yang kau bawa padaku saat itu.

Kamu datang, aku yang menanti dengan gelisah pun kagum pada hadirmu. Kau langsung membuatku jatuh cinta pada detakmu, tiap-tiap menit dan kisah yang kau hadirkan dalam singkat. Senyummu, seperti hujan yang deras berjatuhan, membuatku tak bergerak dari sini. Aromamu, pagi yang membasahi telapakku dengan embun, aku tergagap karnamu.
Hadirmu tak lama, namun melekat walau tak lagi dekat. Aku sangat merindukanmu.
Waktu, berputarlah..aku menantikan detakmu tiba disini, di hadapku lagi.

Beritahu padaku jika perputaranmu akan datang, aku akan menyiapkan perpisahan terbaik untuk kau lewati.


dari jam-jam yang kau ciptakan kemarin,
aku.

Jimbaran, 02 Februari 2016, 05:14 PM