Kepada Kamu

Dear bocah,
di bahu kanan sang entah

Kabar darimu sudah tidak lagi menjadi sarapan atau dongeng sebelum tidurku.
Tak mengapa,aku mulai terbiasa.

Seperti pagi pagi sebelumnya,aku masih bersama nafas dan pandangan terbaikku untuk berbagi,walaupun aku mengakui topik utamanya terkadang masih seputar kejanggalan sepeninggalanmu.

Aku ingin membagi tentang kejanggalan ini denganmu,walau hanya singkat melalui tulisan yang belum pasti akan kamu baca.

Tadi malam,aku menghabiskan hari jumat dengan beberapa kumpulan teman teman, aku ingin tertawa terus, hanya itu keinginanku sejak bangun pagi sekali lagi tanpa kamu kemarin.

Sebenarnya aku ingin memelukmu sangat erat saat menulis surat ini,namun semua keinginan akan kusampaikan di surat surat berikutnya.

Pondok Asri, 1 Februari 2014, 04:58 am

Tidak ada komentar:

Posting Komentar