ini tentang kerinduan
hilang di keramaian
melamun mencari-cari rumah
waktu itu hari sudah malam
Sebatang,
mengenai pergi yang tak pulang
ia mengandai mimpi berulang-ulang
mulai menikmati remang hingga petang
ketika hari menyambut malam
Sebatang,
kali ini ada cerita
kehilangan yang jatuh cinta
lalu terlena bermain rasa
perkenalan itu waktu sudah malam
Sebatang,
waktu tak pintar bercanda
ketika hari-hari tak punya daya
cinta punya seribu daya
saat itu mereka mencintai malam
Sebatang,
hal kehilangan yang tak larut
datang dengan carut marut
membagi pasang surut
tiap kali hari menjelang malam
Sebatang,
ada yang beranjak
saat cinta tak beruang banyak
dan waktu asik menulis sajak-sajak
mungkin itu waktu hari sudah malam
Sebatang,
jarak direntang untuk petang
tak ada lirik sayang-sayang
ada yang datang ada yang dibuang
tepat waktu hari sudah malam
Sebatang,
rindu tak punya tempat
lalu kenangan mati merayap
kamu sudah lenyap
aku ingat waktu itu sudah malam
Sebatang,
kelak aku menua dan membayang
ia akan bahagia disayang sayang
puisi berbait-bait kukenang
semoga saat itu masih ada malam
Sebatang,
ini sudah cukup malam.
Nusa Dua, 23 Maret 2016, 01:39 AM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar